Sabtu, 21 Desember 2013

AKU BANGGA MENJADI SEORANG IBU

Akuuuu adalah seorang ibu dari 6 mujahidah tercinta
aku bangga menjadi seorang ibu, walaupun segudang kekurangan telah aku candang selama ini, mungkiiiiin....kau tak menyadari ketika diriku mengobrol bersama mu....bercanda dan bercerita panjang lebar, maafkan jika ada sesuatu yang tak menyamai seperti halnya wanita wanita yang di sampingmu itu.

akuuuu bangga menjadi seorang ibu....
yang bisa mendidik kalian semuanya menjadi mujahidah yang tangguh, walaupun dalam tahap merangkak memahami syariatNya, dan memahami apa nama perjuangan hidup

akuuu bangga menjadi seorang ibu...
bukan karena apa yang telah aku lakukan dan berikan untuk mujahidah-mujahidaku , melainkan karena aku berkesempatan untuk menikmati setiap detik menit, hari, bulan dan tahun.menyaksikan mujahidah mujahidah. tumbuh menjadi akhwat sejati sepanjang masa.

akuuuu bangga menjadi seorang ibu....
walaupun hari harinya berkutik dalam dapur dan kerjaan rumah tangga serta merawat suami dan mujahidah mujahidah.

akuuuuu bangga menjadi seorang ibu....
Karena dengan menjadi seorang ibu, akhirnya aku mampu menghargai dan menghayati perjuangan seorang perempuan yang telah berjuang menghadirkanku ke dunia ini, dan berkecimpung dalam perjuangan dan dakwa.

akuuuu bangga menjadi seorang ibu....
dari keberadaannya dalam rahim, dan hingga lahir bayi yang cantik, berkembang menjadi balita, remaja dan sampai hingga kau menikah, itu semuanya, ku didik dan ku perjuangkan semaksimal mungkin ingin tumbuh menjadi mujahidah mujahidah yang tanggu untuk agama, umat dan bangsa

akuuu bangga menjadi seorang ibu...
walaupun kau memanggilku "ummi" nama itu yang menjadi kesukaanmu sepanjang masa.

untukmu mujahidah mujahidah ummi...
"sabarlah menerima apa adanya diri ummi"
kasih sangilah sepanjang masa
doakanlah di setiap waktumu
jika Allah memisahkan karena ajal
tetap kanlah dalam pendirian aqidahmu dan ketakwaanmu
dan di spertiga malam ...
bangunlah yang tak perna engkau bosan mendoakan sang ummi
dengan lelehan lelehan air matamu...
dan rengekan tangis mu tuk memintakan ampun segala dosa dosa sang ummi

'' I LOVE YUO FULL untukmu 6 mujahidahku tercinta

Senin, 16 Desember 2013

MENGGALI BAKAT SEORANG IBU

MENGGALI BAKAT DI TENGAH KESIBUKAN RUMAH TANGGA
Tak semudah membalikkan telapak tangan emang, menggali bakat di tengah kesibukan keluarga, yang nota bener padat meranyap agendanya, apa lagi anak yang banyak, disambil kerja di luar rumah sana, tentunya kerjaannya hanya terhitung sebagai amal jariyah, yang tak bisa di tilik dan di resapi sebagai bakat yang tersirat…J
Zaman telah berubah menjadi jaman moderen, yang mana banyak wanita yang berkarir di luar rumah,, dari pada duduk bekerja di dalam rumah yang menghasilkan duwit juga deket dengan anak anak dan suami. Bukan hanya gengsi kalau kerja di rumah ni ya…kalau si sang ibu memperhatikan dirinya dan ank anaknya tentunya mendingan kerja di rumah yang bisa juga menghasilkan uang, dan menyalurkan bakat walaupun to bakat itu hanya kecil aja.
Bagai mana pengalaman saya yang pernah melahirkan anak 10, hal ini emang di bilang susah dan repoooot ya emang iya, J ..tapi semuanya di laluinya dengan rasa gembira dan kebahagiaan tersendiri, walaupun anak banyak tetap aja ingin rasa bekerja, padahal kerjaan rumah tentunya bisa menggunung jika terlalaikan hanya satu jam aja…banyangkan!!! Ketika sebelum subuh udah berusaha bangun tuk tunaikan sunnah menghadap sang Robbnya, walaupun malam tetatih meneneni dan anak anak tentunya ada yang rewel, apalagi dalam keadaan anak sakit, pastinya si ibuklah yang banyak berperan merawat anaknya. Di sana tak menjadika si ibuk pasrah dan menyerah…semangaaat nya tentunya teruuuus membara demi anak anaknya dan suaminya tentunya ya…J
Dalam kesibukan merawat anak anak, ealu ingin mengali bakat saya yang terpendam, ternyata bakat itu pertama adalah menjahid, di sana memulai tuk menjadi penjahit pakaian wanita, walaupun hanya berbekal satu mesin jait aja, bismillah semuanya saya mulai, dengan ikut kursus di sebuah kursus yang udah terkenal, jarak 5 bulan kursus saya udah lulus sebagai penjahit maher. Yang akhirnya saya juga terjun sebagai penjahit.
Ketika mulai banyak pelanggan, tentunya saya harus bisa membagi waktu di antara tugas rumah tangga dan mendidik anak anak serta antar jemput anak anak sekolah. Pada saat itu pula saya mulai merancang jadwal harian di rumah, dari pagi hingga malam hari. In shaa Allah tak ada yang terlewati, terkadang tugas rumah tangga yang terkendalah banyaknya adalah menyetrika pakaian. Hoo menggunung tenan jika dua hari tak menyetrika, apa yang ku lakukan….? Di tali aja deh dulu semua pakaian yang bersih yang tinggal menyetrikah itu dengan sebuah sarung lebar…jaiak malam hari ada waktu yang memungkinkan tuk menyetrika ya di setrikalah..:)
Dari pagi siap siap memasakkan anak anak untuk bekal ke sekolah dan sarapan, siang masak, lanjut mencuci, lantas jemput anak anak TK, stelah itu menjahit yang di tergetkan sehari dapat satu atau dua helai kain, siang lanjut jemput anak anak sekolah…sore hari waktunya bercekrama dan bergurau dengan suami dan anak anak di rumah.

Dari hari berubah bulan, dari bulan berubah tahun, semuanya telah berubah hingga sang anak anakpun udah menjadi mujahidah yang tangguh, saya mencoba merobah dan menggalih potensi sebagai seorang perias dan mendirikan salon muslimah, disana saya memulai dengan kursus lagi, lama emang, dan memerlukan benyak modal dan waktu hingga bisa menjadi pengusaha yang propesional. Tak semenah menah hanya mendirikan usaha salonnya, karena ini lebih beda dengan potensi sebagai penjahid maher. Mulai semuanya dengan meyiapkan peralatan, tempat dan bahan bahan berserta gaun gaun yang cantik tentunya J, mengharap semua usaha ini lebih maju dari usaha awalnya. Bismillah …

Dalam menunai ilmunya tentunnya memrlukan waktu yang luang, terkadang banyak terkendalah dengan jadwal dakwa dan agenda harian…yang akhirnya full fullan lah waktunya, hingga selisih terus dengan suami ..halah…rindu kali ya…. J perjuangaaaan emang perlu pengorbanan tentunya ya..tidak ada jalan itu mulus bagaikan sutra begitu ya…J

Yok, kita lalui semunya dengan bismillah dan doa pada nya . semoga di mudahkannya jalannya menuju kesuksesan aamiin ya Robb.

MOTAMORFOSA

oleh Mahabbah El-ahMead pada 1 Oktober 2011 pukul 14:08 ·
Aku adalah gadis  yang suka dengan hal yang manantang. Banyak orang menyebutku ‘si gadis tomboy’, Sebenarnya aku tidak tomboy, aku masih berpakaian layaknya wanita pada umunya, tak lupa jilbab yang selalu membalut kepalaku kemanapun aku pergi. hanya saja terkadang tingkah lakuku lebih perkasa dibandingkan seorang laki-laki. Mungkin sudah sifat yang diwariskan Bapakku. Ya, seorang laki-laki gagah, tegas dan berwajah garang, tapi beliau adalah orang yang terkenal baik dikampung.
Aku selalu merasa bisa menyelesaikan semuanya sendiri, bahasa kerennya ‘mandiri’. Barang-barang  yang rusak kucoba perbaiki, alat elektronik yang rusak pun berhasil kureparasi. Dalam urusan ini aku belajar dari bapak, ibu dan paman-pamanku.
Saat aku duduk di bangku SMA banyak teman-teman perempuanku mengeluhkan preman-preman yang bermarkas di sebuah rumah tepat di perbatasan desa, rumah itu biasa disebut ‘rumah mucikari’, yang lebih membuat risih adalah para WTS yang sepanjang malam menghabiskan waktu di sana.
Selaku pelajar, mau nggak mau kami harus  melewati markas tersebut jika berangkat dan pulang sekolah. Saat melewatinya jantung kami berdetak kencang, karena banyak para preman yang bertampang mesum dan suka menggoda gadis-gadis yang lewat. Tak jarang mereka merampas barang yang kami miliki. Kami berjalan sambil bergandengan tangan dan berusaha tidak mengeluarkan suara.
Suatu ketika aku lewat di depan markas tersebut, ada seorang preman yang mendekatiku seraya merampas sepeda yang kupakai. Aku ingin pasrah, tapi aku masih mempunyai kekuatan tuk melawan preman itu. ya, aku pasti bisa. Beberapa jurus karate kukuasai sudah. Tapi ketika aku melihat sosok preman lain yang berbadan lebih kekar, bertato dan bercelana gombreng. Ketakutanku muncul kembali. Dia berusaha menarik sepedaku, aku merasa jengkel sekali, langsung kupelototkan mata, tapi preman-preman itu tidak takut sama sekali. Dengan tendangan depan melingkar aku tendang preman itu.
“ Berani  melawan kamu...!” bentak preman.
Tiba-tiba preman yang lebih seram dan sangar keluar dari rumah, dangan seringai dan mata melotot dia menghampiriku, menyeringai , aku gemetar ketakutan, mulutku terus komat-kamit membaca do’a, berharap ada seseorang yang datang menolongku. Aku kembali mengamankan sepedaku. Tapi preman yang satu ini tidak mencoba merebutnya.
Aku inggin berlari kencang meninggalkan preman-preman itu, tapi kakiku seperti terpaku di tanah,   tangan salah satu preman mulai usil kembali, mengambil tasku dan menarik sepedaku. Kini aku lebih bisa menguasai diri. Di ujung jalan terlihat seorang laki-laki berjalan ke arahku, tapi preman itu tidak melihatnys. Tiba-tiba orang yang kulihat menyembunyikan dirinya di belakang pohon pisang yang  ditepi jalan. Preman berulah lagi, lengan bajuku kusingkap layaknya seorang jagoan melawan penjahat.
 “Bismillah” kutendang untuk kedua kalinya preman itu.
“ Kamu nggak takut...?hah...?!!”kataku
“ha ha ha takut kok sama cewek cantik....” ledek preman itu.
“kalau berani lawan aku...!” tantangku, walaupun dengan jantung yang berdetak lebih kencang. Penjahat itu mendekat dan tertawa lebar, entah apa yang membuat dia tertawa. Dengan suara yang lebih nyaring aku berkata, “ayo lawan aku...!!”
Sepertinya mereka hanya mempermainkanku, terbukti dari tendangan-tendanganku yang sia-sia, karena tidak ada perlawanan dari mereka. Mereka terus tertawa, aku merasa terhina. aku terus melancarkan tendangan dan pukulan. Tiba-tiba terdengar seorang berteriak.
“woi...! itu anaknya Pak Maslih.” Teriaknya, ternyata dia adalah orang yang bersembunyi di belakang pohon. Preman-preman itu tersentak kaget mendengarnya.
“ kamu anaknya Pak Maslih ya”? tanya preman sangar. Aku menganggukkan kepala dengan rasa jengkel. “kenapa...? takut ya...?” tanyaku dengan sedikit rasa bangga.
Detak jantungku belum juga normal, rasa jengkelku pun masih membekas. Tiba-tiba Keluar WTS yang rasanya kenal aku, aku kaget melihat dia disini, langsung ia merangkul aku dengan sekuat tenaga, sembari terisak, air matanya pun bercucuran membasahi lengan bajuku.
“ Mbak siapa sampean”? tanyaku.
“ Aku pernah bertemu kamu  di kelurahan pringgoboyo, saat ikut penyuluhan kesehatan” katanya.
“ Betul kah? ”tanyaku meyakinkan. Aku pastikan kenal atau tidak dengan orang ini, aku takut jangan-jangan hanya jebakan preman-preman itu.
“ Kapan mbak kita ketemu?” tanyaku lagi.
“ sebulan yang lalu, waktu kamu mendampingi bapak Maslih” kata wts itu
Aku tak bisa berkata apa-apa, aku binggung mau menjawab apa, kuanggukkan saja kepalaku, karena aku sudah lupa. Lantas dia menyuruhku mampir dan menyilahkan duduk. Dia menyuguhiku air minum dan kue kering. Semua orang di sana tiba-tiba menjadi sok akrab. Tapi aku masih memendam rasa jengkel pada mereka, aku tak mau makan sedikitpun apa yang ia suguhkan.
Tak berapa lama aku pamit untuk pulang, tiga preman itu meminta maaf kepadaku, aku memaafkan mereka. Semua orang di rumah itu keluar mengantarku. Dengan bergegas aku menarik sepedaku kembali. Kuayun pedal dengan laju meninggalkan segerombolan orang itu.
Esok harinya aku ceritakan semua keluargaku, terutama Bapak yang mengenal penjahat itu, seketika aku bertanya Bapak tentang penjahat itu. Bapak memang mengenalnya lantaran beliau sering memberi pengarahan kesehatan tentang AIDS pada para WTS.  Bapak kebetulan kerja di kantor BKKBN, sering diberikan tugas penyuluhan para warga dan WTS, untuk mencegah AIDS menyebar di kampung.
Ketika aku berangkat sekolah aku melewati rumah mucikari itu, semua preman sudah didepan rumah, hatiku bertambah kacau dan takut melewatinya, aku merasa klimpungan seakan tak bisa melangkah di depan para penjahat itu, aku masih teruma akan kejadian kemarin.
Dengan doa aku melangkah, subhanallah semua preman dan WTS itu berubah menjadi baik, menyapaku dengan senyum yang manis, lama-lama aku menjadi teman mereka, terutama wanita yang mengaku pernah melihatku.. Mulai saat ini aku berazam untuk mengubahnya secara perlahan, dia harus jadi wanita yang baik. Disetiap waktu kosong aku sempatkan ngobrol dengannya.
Suatu sore aku bersama sahabatku berkunjung ke ‘rumah mucikari’, kami berniat mencari WTS yang mengenalku.
“ Tok, tok, tok” kuketuk pintu depan rumah tersebut.
“ Mau cari siapa”? kata preman itu
Aku bingung tak bisa menjawab, karena aku tidak tahuu siapa nama orang yang aku cari ini.
“ Mbak mau cari siapa”? ulang si preman.
Aku masih diam. Lantas dengan bunyi pintu kamar terbuka, alhamdulillah keluarlah WTS yang kucari.
“ Mbak....” kata wanita itu dengan menghampiriku dan memelukku dengan pelukan hangat
“ Alhamdulillah masih bisa bertemu lagi” kataku sambil tersenyum
Aku meminta waktu untuk mengobrol berdua dengannya, sekarang aku tahu namanya, Wati. Aku memberikan nasehat-nasehat yang bisa menyentuh hatinya, mau meninggalkan apa yang selama ini di geluti, hidup tanpa amal dan banyak dosa. Dengan perlahan aku mengajaknya ke arah yang lebih baik, aku berjanji untuk kembali lagi esok hari.
Satu bulan hari telah terlewati, pertemuan demi pertemuan banyak membuahkan hasil.  Wati  sudah insaf sekarang. Dia mencoba memakai jilbab, mengaji, dan mengikuti taklim-taklim yang diadakan di kampungnya, dulu memang dia adalah gadis baik-baik, dia terjerumus menjadi WTS karena terperangkap oleh tangan preman yang angker tersebut, dia dijanjikan hidup yang lebih baik dan mewah. Ternyata malah dijerumuskan ke dunia yang gelap.
Bertahun-tahun terlewat sudah. Setahun silam Wati mencariku ke kampung Bapak, ternyata dia sudah berkeluarga dan menjadi wanita yang sukses berbisnis. Subhanallah, Allah maha Kuasa atas apa yang telah ditetapkan-Nya.
        “seseorang tidak akan dinilai dari apa yang dulu dilakukan, tetapi bagaimana dia bisa melewatinya dan menjadi seseorang yang berguna.”

SEMANGATNYA CUCU PERTAMA

Si cucu pertama, asiknya bergaya deh kakak...seneng rasannya petama kali mau sekolah SD, padahal usiamu yang masih seharusnya duduk di bangku TK, kali ini emang luar biasa deh kakak...bisa lulus tes masuk SD, karena ketlatenannya belajar dia udah menguwasai membaca dan berhitung.

Di setiap ulangan harian nilainya 90 an hingga seratus, jika nilaimu di bawah 90 pastinya kau merengek minta di naikkan nilainnya, "lah nak nak...siapa deh yang menaikkan dan mengganti nilaimu kalau kamu nggak belajar..." kata si ummi dikit cerewet (nenek). si bundanya nya hanya tersenyum nyengir aja tau si ummi cerewet :).
\
Rasannya kau adalah punya sifat seperti bunda mu ya nak...pinter, kreatif, dan ingin tau apa yang belum tau, hingga kau suka merayu sang ummi menemani belajar sampai coret-coret kerta yang puluan kertas kau sobekin, dan kau tulis menyerupai puisi dan kalimat kalimat yang merayu rayuuuu...huwaaa si anak ini rasannya mau jadi penulis kali ya...:) kaya umminya :) sedikit aja deh umminya.

Di waktu senggang sesudah pulang sekolah, ataupun hari libur kau suka main tarik tarikan sama dedek Mila...si abi selalu menemanimu ketika ada waktu luang, terkadang kau di bawah di keramian sana ya, lucu lucunya si dedek sama kakak ini.

Diantara kedua adik kakak yang tak bisa di pisahkan kalau di rumah..selalu bermain berdua dan penuh kasih sayang sesama, ya cuma sifat keduannya ini sangat beda sekali. Si kakak suka nya mengalah dan si dedek sukanya keras dan merebut tapi dia sangaaat suka kerapian loh ya. cerewet sekali kau udah ngomong, pikirannya sangat dewasa.

Sifat dedek Mila persis deh dengan sifat mbak uchanya...si kakak sifatnya kaya bunda dan abi kalok mi ya..? ho oh nak lereeeees...:)

Hoo ini to sukanya juga di ajak mbak Uchanya jalan jalan menikmati makanan paforitnya..:) kala sengga kalau si mbak Ucha pasti kakak Ila dan om Zidny tidak ketinggalan menikmati makan traktirannya si mbak Ucha tercintya ya...yok nikmati kakak ila dan om Zidny ya...Barokallah fi kum.

Doa semoga si mbak Ucha segera pulang kalau liburan ya nak....!!!??? entar jalan jalan sama ummi dan mbak Ucha...semoga kasih Allah kesehatan dan panjang umur, aamiin ya Robb

Kamis, 12 Desember 2013

PERJALANAN YANG TERTUNDA

Dingin, sepi masih menyelimuti pagi yang gelap gulita, jam dinding menunjukkan angka 04.30 wb, bergegas diriku bangkit dari tempat duduk dengan setengah mata mengantuk, karena semalam menyiapkan bekal tuk syafar.

Rencana itu udah kita bicarakan sepekan sebelum keberangkatan, karena kesibukan dan agenda yang padat, maka kesiapan kalang kabut. Dari mempersiapkan semua bekal dari baju hingga peralatan tulis menulis dan Mushaf yang tidak akan ketinggalan di dalam tas mungilku, jika kemana aja kaki ku melangkahkan dari rumah.
Dari semalam kita bergadang tuk mempersiapkan semuanya, agar tak ada peralatan yang ketingalan

Ketika jam menunjukkan  pukul 05.00 laju mobil melintas di depan gubuk saya, si ading dengan mengendong anaknya yang paling kecil nyelono mencari saya yang ada di dapur, dan si bapak masih berdiri di daun pintu ruang tengah….dengan berkata “yuk segera brangkat nak…”
Kita pun keluar dari gubuk dengan bergegas masuk kedalam mobil, tak lupa doa yang kita panjatkan bersama untuk keselamatan perjalan kita, dengan itu melajulah mobil dengan kecepatan yang tinggi tuk melintasi poros-poros jalan Samarinda, dengan liku-liku yang berkabut dengan tancap gas dengan lajunya mobil, untuk memburu waktu agar sesampai dengan tepat waktunya.

Dalam pertengahan jalan menuju Balipapan, dalam tanjakan dan turun bukit Suharto kabut dan gerimis menghandang lajunya mobil yang saya tumpangi, di sepanjang jalan tersendat macet total karena deretan truk truk yang gede gede berhenti di tengah bukit Suharto, karena jalan licin dan berkabut. Maka lambatlah perjalanan nya. Di sepertiga perjalanan si ading mulai mabuk, mual , pusing, mungkin juga masuk angin karena si perut kosong dan bernyayi ria minta makanan rasanya J    Dengan perut krucukan kita berusaha melototin di setiap pinggir jalan mengharap ada warung pagi itu buka dan menjual makanan, ah….ternyata di sepanjang jalan belum juga menemukan warung, lantas kita berhenti sejenang di pinggir jalan melihat warung kecil yang berjualan makanan di sana…dengan itu secepat kilat si ading turun dari mobil agar si perutnya terganjal sedikit makanan…kita berdua menuju menu makanan yang di pampang di lemari kacannya,  hiks hiks apa yang kita lihat tak seperti apa yang kita banyangkan berdua, huuuuu ternyata si penjualnya makanan itu berpakaian yang senorok, dengan setengan pakaian yang di pakai, ternyata kita berdua ngrasa nek gitu ya….kita berdua melongok sambil ngeloyor meninggalkan warung itu,…untung-untung kita belum pesan makanannya.

Si bapak turun dari mobil sambil berkata “ ayo cepet makan, entar terlambat pesawatnya…”
Kita berdua senyam senyum sama bapak…kayaknya bapak curiga dengan kita, lantas berkata “ kenapa nggak jadi makan? Katanya lapar kok urungkan makan”?
Si ading menjawab…”wah, pak gawat….”
“Kenapa emang..” ? kata bapak
“jorok orangnya, pakainnya pendek, tidak selayaknya jual makanan pak, tempat meja makan nya juga nggak bersih “
“Ya udah cari aja di sana” kata bapak

Dengan secepatnya di lajukan mobilnya kembali, menuju bandara Balikpapan
Pada jarum jam menunjukkan 07,20 kita telah sampai di bandara Balikpapan, heeeem ternyata si bapak memparkirkan mobilnya bukan di jalan masuk bandara untuk cek in nya, bablas sana lah si bapak…kita berdua udah minta tuk turun di jalur pintu masuk, nasib emang tak bias di pertaruhkan dengan apapun juga, yang akhirnya perutpun masih kreroncongan…

“Yuk makan kata si bapak, lah” sambil menuju meja makan kita semuanya, lah saya ambil tiket melihat jam kebrangkatannya…kita pastikan keberangkatannya jam berapa…
Dengan setengan makan hujan turu dengan deras sekali, saya ngomong sama si ading…” ding hujan deras ni, pesawatnya gimana ya…”?
Si, ading menjawab…”nunggu redah hujannya mbak…”
masa si pesawat nunggu reda hujannya baru terbang ...nggak mungkin kan...?
Kita hanya pakai perkiraan yang tak ada dasar pengumuman di speker bandara…gubrak dengan tergesa gesa saya mendorong roda barang menuju cek in nya…dengan secepatnya kita menuju cek in…
Sesampai di sana masih sepi…
“ding coba kesana” kata saya
“kemana mbak”? jawab ading
“ke depan sana…”!!
“Masih belum buka mbak” kata ading dengan datar
“Ya udah saya mau ke kamar kecil dulu ya ding”? kataku minta ijin
“Ia mbak monggo” jawab ading dengan senyum
Dengan itu si ading menyusul saya ke kamar kecil dengan bergantian menuju musyollah tuk sholat dhuha sejenak, firasat ini tak menunjukkan salah sasaran ke cek in nya…
Ketika kita udah lama berdiri di depan cek in tak juga menyadari akan kesalahan kita, lantas kita berdua menuju cek in yang paling depan…

Dengan suara  pelan si ading berkata “
"ah....salah sasaran mbak..."? 

aku penasaran sambil bertanya "kenapa ding..."? 

si ading diam seribu bahasa...sambil nelono kesana ...saya ikuti dari belakangnya sambil mendorong roda barang yang lumanya beratnya :)

sesampai di depan kantornya urusan penerbangan...si ading berkata.."mbak kayaknya udah di tinggal pesawatnya "?

mataku tak bisa kedip memandang wajah ading, seakan saya tak percaya yang udah di tinggal pesawat, karena selama hidup tak perna ketinggalan pesawat ni...:) 

yang membuat kita telat pesawat adalah tidak langsung cek in dulu ketika kita datang di bandara, nah ini adalah hal yang sedikit lengah, sebenarnya harus cek in baru kita makan makan dulu, waktu begitu cepat berlalu tak terasalah jika kita lalai. padahal sesampainya di Balipapan masih pagi..masih punya waktu yang cukup untuk menunggu jika cek in duluan. ah...udah telat lah nggak usah di sesali kembali :)

lantas badanku gemetaran, tak berdanya di hadapan si ading, sedih rasannya si adik melihat saya waktu itu. lantas si ading berkata ..."udah mbak nggak apa apa ya, nggak usah tlp abi dulu ya, kita urusi dulu masalah ini..."

saya sedikit bingung, gimana semua tiket hangus hingga dari tiket kereta dan pesawaatnya....
tiba tiba, dalam kesunyian kita berdua datanglah si pak polisi tuk mendekati kita sambil menanyakat keberangkatan kita jam berapa..

si ading langsung menceritakan kisah terlambatnya penerbangannya kali ini, lantas si pak polisi mencarikan tiket kembali. dengan waktu menunggu kita sibuk sms pada keluarga yang ada di Samarinda, tentang penundaan keberangkatan itu...sempat si anak anak memberikan hiburan kita berdua...memberikan semangat agar kita iklas melalui apa yang telah terjadi.

Tak tahan juga tidak memberi tahu suami, lantas dengan diam diam saya tetap sms suami minta maaf atas keterlambatan cek in yang akhirn ya di tinggal pesawat...ho ternyata si ading takuuuut setengan mati, hingga puluhan tlp tak berani mengankatnya...kita berdua merasakan salah waktu itu, dengan menenangkan hati dan menggiklaskan apa yang terjadi, akhirnya di nagkat juga tlp si ading, dengan wajah merah di hadapanku si ading menjawab semua tlp dari suami, dengansuara penyesalan yang sangat pada suami. yang akhirnya suami juga mengasih semangat kita berdua.

aaahhhh...di tunda lagi keberangkatan nya, di runag tunggu kita santai aja...ternyata ada satu lagi masalah yang datang, si KTP ading terselip di dalam dompet, kita berusaha mencari cari dan membungkar semua isi dompet dan tas kecil yang kita bawah, ngak juga ketemu, yang akhirnya si ading mencari kesana kemari, di tempat kantor informasi sampai 3x balik juga nggak ketemu, dasa si KTP ada di dalam dompet lah di cari kemana mana ya nggak mungkin juga ketemu.

pngalaman yang mengharu biru ketika keberangkatan tertunda, kita menguras waktu dan juga harus mengeluarkan biaya yang berlipat ganda, pengalaman yang sangat terkesan ini, dari merorong isi dompet kita berdua untuk menebus tiket kembali hingga perjalanan menuju Kuningan pun harus kita tebus lagi...:) 

5 jam perjalanan telah sampai Kuningan dan bertemu para mujahid dan mujahidah alhamdulillah..menghibur dan bercerita hingga melepas rindu bersama sama.

Senin, 09 Desember 2013

KESABARAN MENUMBUHKAN CINTA KASIH

بِسْــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم 

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته 

Ketika memulai keluarga kecil dengan akad yang syah, dimulai ikltiar yang fokus, di lalui dengan proses yang baik, ta'aruf yang benar, lanjut dengan Hidbah serta melangkah ke jenjang pernikahan yang syar'i adalah tujuan mencari RidhoNya dam membina keluarga sakinah mawaddah warohmah. Kita semuanya pastinya mengharap hal itu kita dapat dan barokahNya selalu kita nikmati bersama pasangan kita tentunya 

Ah. Hari hari penganten di lalui dengan senang dan bahagiaaaa tentunya, laju jarum jam tak terasa menggelinding sampai keporosnya bulanan hingga ke poros tahunan , ≈Ўªãª≈ tentunya kita mengharap punya keturunan yang banyak pula ≈Ўªãª≈.

Laluilah dengan Sabaaar untuk semuanya, ketika punya anak baru satu enjoi aja S̤̥̈̊Ą♏ä pasangan nya, apa apa masih di lakukan dengan manja manjaan , si ibuuu masih memanjkan suaminya .. Makan dan semua peralatan keberangkatan ke kantornya masih di siapakan sang ibu ..si ayah masih selalu berkata sayang sayang S̤̥̈̊Ą♏ä istrinya.

Laju jaman telah berputar tak terasanya udah kepala 3 atau sampai 5 anak, suasana rumah udah beda dengan awal menikah. Rasannya si aneh jika di rasakan seperti itu, loh la wong niatan nikah itu apa ≈Ўªãª≈?
Tentunya niatan untuk ibadah padaNya

Untuk itu usahakan di setiap helaan nafas kita masih terasakan keharmonisan pada pasangan kita. Bukan hanya masih baru kita senang senang dan romantis...usahakan di usia yang menua tambah romantis S̤̥̈̊Ą♏ä pasangan kita...

Hooo kebanyakan si kalau udah lanjut usia nya dan malah menjauh tidur menyingkur, panggilnya udah G̶̲̅ãK̶̲̅ sayang sayang, lupa menggandeng jari jarinya ketika jalan, lupa kecup keningnnya ketika berangkat tugas, lupa ucapkan kata yang mesrah ketika di kejauhan.

Lah jangan gt lah, biarkanlah ilalang dan rumput yang bergoyang menyaksikan kemesraan kita pada suami atau istri , dan Sebagai saksi kemesraan ketika berjalan di taman rumput

Ketika malam tiba di seperempat malam bangunlah bersama dan bermunajah PadaNya, memohon atas di lebuuuurkannya segala dosa dosa kita

Semoga keluarga kita meraih Sebagai Rumah tangga sakinah mawaddah warohma

”RUMAHKU SURGAKU”

بَارَكَ اللّهُ فِيْكُمْ

Sabtu, 30 November 2013

BERSIH RUMAHKU SUKSES KARIRKU (sang istri )

BERSIH RUMAHKU SUKSES KARIRKU (SANG ISTRI)

Ketika jam menujukkan pukul 04.00 sang ibu bergegas menuju dapur dengan tuk nyalakan kompor minyak, di selingi dengan mesin cuci di nyalakan, lantas mengambil benda yang namanya beras untuk di masak....lanjuuuut , merajut dalam sujut sucinya di atas sajadah sucinya, sambil menunggu adzan subuh waktu kosongnya buat tilawah.

Pagi telah di rasa bergegas memasak ikan dan sayuran, hemmmm nikmad tenan rasannya, sang suami melahap sarapan dengan penuh cinta dan kasih sayang untuk istrinya, rasa syukur selalu terluntarakan pada mulut mulut yang iklas itu...

Mentari senja mulai meninggi di ufuk sana, mulailah sang ibu membereskan semua isi rumahnya, menyapu, mengepel adalah pekerjaan yang tak perna usai untuk ibu, dengan semangatnya semua pekerjaan rumah selalu di selesaikan dengan waktu yang tepat, agar semua pekerjaannya tidak terbengkalai, kalau sejam waktu terbuang sia sia pastinya semua kerjaan akan ambul adul di mana mana. Dengan keuletan sang ibu semua aktifitasnya akan terlaksana dengan baik, " bersih rumahku sukses karerku" adalah semboyan para ibu.

Seorang ibu atau suami pastinya senang melihat rumah yang bersih dan teratur, bukanlah pekerjaan rumah tangga adalah pahalanya berilpat lipat untuk sang ibu, eh...ternyata kebanyakan kerjaan rumah tangga banyak di beban kan pada KODIMAD. yuk para ibu dan bapak tuk aktif ikut membereskan isi rumah kita, agar rumah kita terlihat asri dan indah di pandang mata. sederhana isinnya tak menjadi masalah,....duduk di lantai tak jadi masalah, asal semuanya tertata dan bersih aja lah 

Sukses kerjaan di luar rumah adalah dambaan seorang ibu, pekerjaan di kantor lebih baik tak menjadi bebab kehidupannya di keluargannya, optimis selalu, dan suami adalah mendukung semua usaha sang ibu.

Sayangnya tak semua orang menyadari akan kebersihan rumahnya dan kesuksesan dirinya, terkadang ada yang memilih suskses pekerjaannya sedang di dalam rumahnnya terlihat ambur adul dimana mana...oh suami...kasianilah sang istri yang sibuk dalam kerjaannya IRTnya dan kerjaan kantornya....

.....Berusaha mengerjakan pekerjaan sedikit demi sedikit lama kelamaan akan tuntas...asal jangan malas malasan lah 

mulai sekarang tata rumah kita, tata kecantikan kita, tata kesabaran kita, tata hormat kita sama suami, tata kasih dan cinta pada anak anak ...agar semuanya menjadikan kebahagian dunia akhirat.

Barokallah