Sabtu, 19 Mei 2012

PECINTA MALAM


PECINTA MALAM
Gelap gulita yang menyelimuti dunia
Gemerlip lampu di ujung kota
Dingin menyeruap kehulu ruas daging menembus tulang
Di candela terbuka…
Di lubang fentilasi
Menyirap semangatku tuk sujud di sajadah suciku
Tak mungkin aku berhenti

Hari-hari terus mengrogoti usiaku
Arlojipun berdeta tak berhenti melaju dalam porosnya
Takkan usai melewati usiaku
Yang selalu berputar menuju penghabisan usia
Takkan bisa menolak takdir yang di tetapkan
Seperti titik nadir yang telah di gariskan sang Illahi

Malam-malam yang sunyi…
Triakan salamku untukmu
Yang jauh dari pelukanku
Di bawah sinar yang lebih terang dari nya
Sungguh malam yang sunyi
Mengepak sayap cinta harapan sepanjang masa
Menggapai Ridho Sang Illahi Robbi
Saat semuanya terlelap mimpi
Dalam pelukan  dinginya malam
Mengharap yang ku nyakini itu nyata

Sungguh….
Sungguh….
Allah akan memberikan slimut cintaNya padaKu
Yang cinta tanpa tapal batas untukku
Walaupun lorong gelap memanjang tanpa ujung
Aku akan melihat titik cahaya di sana
Aku berdoa dalam kesunyian ini
Semoga Allah bersamaku selamanya