Rabu, 22 Januari 2014

DIUJUNG MALAM

Saat mataku melukis lail
di pojok dalam ruangan yang sunyi
mengomat amitkan doa dalam lafatan yang indah
sesuai kisah dan apa yang minta
bening air matapun bercucuran
membasahi sajadah suci

tak seharusnya aku menyesali hidup
tak seharusnya aku bersedih
tak seharusnya aku berkecamuk dalam dada
tak seharusnya aku menghitung dengub jantungku

bening air mataku mengalir
karena banyak dosa dan khilaf
kurang amalan dan ibadah
aku kurang mentadaburi kalam Illahi

aku ingin malaikatpun bersamaku
dimalam setengahnya penuh bisa
kotak dan garis menyerang sujudku
bening-bening air mata sebagai telaga sajadah
suara gemuruh hatiku menyeruak
rasa ingin bertemu Pada MU malam itu

oh...malam yang penuh makna
aku memaknai hidup ini
sebagai ketaatanku padaMu
atas kesucian hati dan jiwa
tak lagi fana

ya...Robbi
ajari aku menjelah hidup dengan penuh makna
ya..Robbi
ajari aku mati...
dengan senyuman yang paling manis dan sederhana
ya..Robbi
ajari aku
jika aku mati banyak orang yang menangis dan mengenang akan kebaikanku
dan akupun tertawa pada yang menangis