Senin, 21 November 2011

MASA LALU TELAH LEWAT

Mengingat masa lalu, kemudia terlalu asyik berinteraksi dengannya dan bersedih hati atas masa yang telah berlalu, merupakan kebodohan dan kegilaan, dan hanya akan mematikan keinginan serta menghancurkan kehidupan saat ini.

Sesungguhnya kejadian masa lalu, enurut orang yang berakal telah digulung dan tidak diceritakan kembali, dikurung selamanya didalam penjara kelupaan, diikat dengan tali yang kuawatdi penjara ketelantaran, maka ia tidak dikeluarkan selamanya. Ia dikurung ditempat yang sempit yang tidak melihat bercahaya karena ia telah berlalu dan selesai.

Tidak akan ada kesedihan yang mengembalikannya, tidak ada kesusahan yang dapat meperbaikinya, tidak akan ada rasa jenuh yang dapat membenarkannya, ataupun rasa sakit hati yang dapat membangkitkannya, karena ia pada hakikatnya sudah tiada lagi.

Oleh karena itu janganlah engkau hidup dalam kepedihan masa lalu, dan dibawah banyang-banyangnya. Selamat kanlah dirimu dari perangkap masa lalu. Apakah engkau hendak mengebalikan aliran sungai ke muaranya, matahari ke ke tempat terbitnya, anak kecil kedala [perut ibunya, air susu kedalam putingnya, air mata kematanya lagi...dll.

Sesungguhnya engkau dengan reaksimu yang berlebihan, ketakutanmu, bara dendanmu masa lalu, dan keterpurukan dimasa lalulu, merpakan sesuatu yang buruk menghawatirkan.

Membaca catatan masa lalumerupakan kegiatan yang menyia-nyiakan waktu yang ada, menggobrak-abrik usaha,dan menyia-nyiakan kesempatan yang berharga. Allah telah menyebutkan umat-umat yng terdahulu, dan apa yang telah mereka perbuat kemuadia..
Allah berfirman yang artinya :
" Itulah umat yang telah berlalu"

Sesungguhnya orang yang kembali ke masa lalu, bagaikan orang yang membuat kembali adonan sedangkan adonan itu telah selesai dibuat, dan laksana orang yang mengergaji sisa-sisa potongan kayu.

Sesungguhnay manusia tidak memperhatikan apa yang telah tertutup, dan tidak menoleh ke belakang, karena angin berhembus ke depan, dan air mengalir ke depan, begitu juga sebuah kafillah berjalan ke arah depan, maka janganlah engkau menentang jalan kehidupan.

agar kita selamat dunia akhirat.

इनिकः नामान्य RINDU

INIKAH RASANYA RINDU
kutapakin senja dengan menungguhmu
sinar mulai pudar di ufuk barat
sekian lamunan semangkin nyata
detak jantungpun menyambutnya
dengan penuh semangat

inikah rasanya rindu
inikah rasanya cinta
inikah rasanya sayang
dan inikah rasanya sehati seira sekata

wahai hati yang bergelimang rindu
selimutilah dengan kehangatan cintamu
menapaki hidup yang penuh cahaya
dengan rahmat dan ridho sang Illahi Robbi

Samarinda, 21, 11, 11
Mahabbah el ahmed