Sabtu, 12 November 2011

MATI tiada tau kapan menjemput kita ketika seruling maut ditiupkan tak jua bisa ditolah dan diundur dimana pun kita berada dalam keadaan apa kita akan dicabut arwa kita akankah kematian menebar senyum akankah kematian menebar tangis akankan kematian menebar harum akankan kematian menebar bau bangkai oh, mati di tanah yang lapang siap menerima jasadmu gelap gulita didalamnya tanpa secuil cahaya dunia oh...mati terkada manusi takut akan kedatanganmu menjerit jika sangsaka ditiupkan walaupun matamu sembab walaupun jeritan telah mendendangkan di kendang telinga takkan jua mundur kematian itu
BEGITU BESAR KEKUASAANMU malam yang tak berbintang dan tak berbulan gemerlip lampu neon ada di dibawah bukit gunung aku duduk diatas bukit yang indah meratap dan mentadaburi kekuasaan sang Illahi Robbi Ya Allah, begitu besar kekuasaanMu terasa hamba ini sangat kecil dihadapanMu yang tak berdaya dan tak bisa berkutik apa yang telah menjadi takdirMu Samarinda jumat 11, 11, 11 mahabbah el ahmead ( Titik suswati )
INGIN RASANYA MENJELAJAH HATI aku dan kau bagaikan air dan tebing jika aku sakit, engkaulah juga sakit walaupun hati menyeretmu tuk mendua tak kan retak gelombang cintamu untukku ketika cinta bercahaya diruang hatiku lantas aku menghirup semerbak harum bunga setaman ku pandang ketajaman matamu ke rajawali ingin rasanya menjelajah hati hingga aku rasa membesar bagaikan gunung dikedalaman batinku ingin menari-nari bersamamu mengiringin langkahmu kemana jua engkau pergi tapi aku tak kuasa ada insyan yang pasti meliriknya ditengah malam tengadah tangan mengangkat keatas sujud lama ku juga melantunkan doa untukmu semoga semuanya bukan mimpi dan bukan khayalan kenyataan lah terwujud