Rabu, 25 Desember 2013

Untuk mu tercinta...

puisi itulah membuatku tersenyum, karena terlambatnya menyampaikannya pada ku. kisah mengharukan ketika menulis nya dengan lelehan air mata suami, entah karena apa pertamanya. Ni... masuk kamar dengan di kuncinya daun pintunya, agar diriku tak bisa mengintip kali ya....apa yang mau di sampaikannya, lama ku tunggu di belakang daun pintu tak jua keluar dari kamar, ku coba tuk mengetuk pintunya. Yang akhirnya suami keluar dengan mata merah beserta lelehan air mata yang masih tersisa, ku tatap pandangan matanya, lalu suami mendekat dengan meraih dua tangan ku untuk salim dan mengucapkan "selamat hari ibu sayang ya ."

Dengan puisinya :



Selamat hari ibu sayang ku
Ku kirim puisi seadanya untuk mu...

Aku terlahir untuk mu
Ku berteduh hati bersamamu
Kulebur engkau...!
Dalam kasih
Bersatulah dalam cinta...
Seikat dalam kebaikan
Saling menjaga dikala jauh
Menjadi telaga...!!
Dalam kasih sayang
Memaklumi aku dalam kekurangan meniti jalan menuju yang lurus
Menghamba di hadapan Sang Pencipta
Melahirkan generasi yang baik
Berguna kelak untuk Agama dan bangsa....
Kipramu terlalu  banyak untuk di nilai
Teladanmu terlalu piawai untuk ditera
Namamu selalu di hatiku
Sumbangsihmu berperan penting dalam perjalanan kehidupanku
Jika karir dan derajatku menapaki ketinggian maka kaulah pelaku sejatinya
Dirimu kini menjadi ibunda sejati
Maka apa bukti-buktinya….?
Para mujahidahmu kini adalah jawabannya
Kau tak pernah merasa rugi melahirkannya
Kau tak pernah merasa bosan memeliharanya
Seluruh pengorbananmu tak pernah kau menghitung-hitungnya
Walau tak seluruh indramu sempurna
Kau ajari mereka untuk berbicara walau kau sendiri tak mampu mendengarkan suara nyanyiannya...
Namun hati tulusmu telah mampu menterjemahkannya
Maka kelak Allah akan membuka simpul pendengaranmu di sana,
di alam kelanggengan
Kau akan dengar gemricik mata air surgawi, kicau burung nan indah sejati
Serta seluruh suara-suara keindahan yg abadi….

Ya Robb….. hanya Engkau Pembalas semuanya…..

Karya; Ahmad Abdullah
23, des,13

Dua detik selesai kubaca, dengan lelehan air mata, terharu biru dan bahagiannya punya suami yang seperti jenengan ini, subhanallah
Ku ucapakan
“Trimaksih ciiiin atas puisinya yang sangat bermakna untukku “ :’(

Semoga diri ini yang beribu kekurangan menjadikan jenengan meniti kesabaran tuk membimbingku, berkumpul dan membagi cinta dan kasih sayang yang tak perna bosan, tak perna terputus serta tak perna bertepi hingga ajal memisahkannya dan bertemu di JannahNya.

Tiada yang teristimewa dari segala galanya kecuali atas cinta panjenengan dan sayang untuk ku, walaupun diri ini punya segudang kekurangan yang tak perna kau hitung, atau kah kau segaja tempatkan di suatu tempat yang agar tau apa kekuranganku, :’(

Dalam kekurangan yang aku punya inilah, pembangkit segala rasa dan segala galanya hingga aku tumbuh berkembang di samping pangkuanmu yang hangat, penuh cinta dan kasih sayang. Harapan ku hanya satu…kaulah menjadi matahari jikalah siang, jadi bulan dikala malam hari, jadi embun yang jerni dikala senja, jadilah pelangi dikala mendung menghandang….

Aku….
Tetap mencintaimu  walaupun kau mendua
Aku….
mencintaimu tuk selala lama nya hingga nafasku terpisahkan dengan jasad
Aku….
Tetap mencintaimu walaupun melewati tanjakan, bebatuan yang menghandang jalanku
Aku….
Tetap mencintaimu jika ada permasalahan hidup
Aku…
Tetap mencintaimu walaupun kau Bukan milikku seutuhnya
Aku…
Tetap mencintai dan menyanyangimu walaupun perna marah jikalah kita tak sefaham
… Dan percayalah…
Aku akan selalu mencintai dan menyayangimu sepanjang masa
Adakalanya kita perna cemburu, marah yang wajar, dan nasehat mu adalah penawarnya

Terkadang kau belum faham apa yang aku katakan, maka bersabarlah ingatkan dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

Demikian pula dengan jiwaku, sekeras apapun hatiku akan luluh dengan kelembutan, kesabaranmu dan belaian cinta kasihmu.

Maafkan lah diriku di selama bersama mu, punya banyak salah dan khilaf, baik tu di segaja atau tidak disegaja.
Semoga akan indah  di pengunjung harapan dengan cinta dan kasih sepanjang masa hingga bertemu di JannahNya.
Aamiin ya Robb.