Senin, 23 April 2012

TETES EMBUN PAGI


Pagi yang tersisa embun pagi mentes Di dedaunan bunga-bunga ,rerumputan menghijau di tamanku Bening-benning air hujan pun meneter dari langit Kudekap peluk erat tak rela kulepas pagiku Sadarkan lelap mimpiku begitulah pertama kali pagi menyapa hariku Mengajakku selalu tak lupa untuk mengawali hariku dengan seutas senyum pada kehidupan Menyongsong hari menata aktifitas harian yang penuh makna Ada bening-bening air mataku Dicahaya sinar hidayahMu Menguwatkan langkaku kedepan Diantara puing kehancuran Kau taburkan serpihan asa Untuk Kau lebur segalanya yang tak bermanfaat untukku dan untuk ummat yang lain Dan pagi ini adalah saksinya Dengan rintik hujan membasahi bumi Udara yang dingin menyeruak di hulu tulang Tepi rasa di bukit yang tinggi disana Tanpa ada siapa-siapa terkecuali Engkau selalu bersamaku Menemani dalam duka dan bahagia hati ini Yang meluruskan semua langkahku Untuk nusa bangsa dan agama — bersama Adin Doank dan 24 lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar