Minggu, 22 Juli 2012
Kamis, 19 Juli 2012
PERBEDAAN SUAM RAMADHON
Perbedaan menunaikan saum Ramandhon
Jantung berdetak kencang...
Harapan dan ingin tau selalu kencang di dada
Siapakah yang benar dalam hukum ini....?
kita mengharap sejujur hati
Allahlah yang meridhoinya
Allah yang mengampuni segalanya
ya....Allah ya karim
Semoga semuanya berjalan dalam kebaikan
Tak ada yang saling mengumpat
Dan saling memusui sesama
jalinlah kekuatan dalam mengemban perjuangan agamaMu
Hingga dunia terseok maghligai fana
Ya...Allah ya Rahman...
harapan kita adalah karuniaMu yang tak bertepi
yang selalu mengalir bagaikan air telaga surga
DUNIA HANYA SEKECAP
Saat jenuh sulit di akhiri
Ketika kaki tak mampu berdiri
Ketika bibir tak bisa beragumentasi
Ketika jalan keluar tak juga menghampiri
Jika semuanya penolong lari dan tak ada teman berbagi
Ingatlah Allah yang tidak pernah membiarkan kita melangkah sendiri
Dunia ini hanya sekecap
Yang takkan bisa merasakan nikmat ketika sakaratul mau telah Menjemputnya
Ketika badan telah di cabut rasa nikmat sehatnya
Apa yang kau mau....?
Bibir terkunci rapat
Mata tertutup rapat
Telinga tertutup rapat
Siapa yang menenjadi pelindung?
dialah Allah Yang Maha Kasih
BERCERMIN PADA RASULULLAH
klaskan hidup di dunia bertuhan
Jadikan agama mahkota kewibawaan
Ciptakan di setiap langkah terbatamu
Surga kesejahtraan dan perdamaian
Selangkah lagi kita tunaikan saum Ramadhon
Mari bercermin pada Rosulullah
Mereka adalah teladan kita
dimalam dan siang
Mereka menghabiskan kehidupannya PadaNya
Berdzikir dan membuka kitabullah
Bercermin pada Rasulullah...
Ketika berdzikir
menetes bening air mata mereka
Ketika dengar Alquran..
Bening-bening butiran air mata mengalir
dan kulit-kulit merinding seraya bergetar
Allah sangat memuji sifat mereka
Sungguh cermin yang sempurna
Sanggupkah kita meneladaninya
semoga Allah selalu membimbing kita
agar hati kita di tautkan bersamanya
melangkah tuk gapai jalan surgaNya
MARHABAN YA ROMADHON MOHON MAAF LAHIR BATIN BUAT SEMUA KELUARGAKU, SAHABAT-SABATKU.
Jadikan agama mahkota kewibawaan
Ciptakan di setiap langkah terbatamu
Surga kesejahtraan dan perdamaian
Selangkah lagi kita tunaikan saum Ramadhon
Mari bercermin pada Rosulullah
Mereka adalah teladan kita
dimalam dan siang
Mereka menghabiskan kehidupannya PadaNya
Berdzikir dan membuka kitabullah
Bercermin pada Rasulullah...
Ketika berdzikir
menetes bening air mata mereka
Ketika dengar Alquran..
Bening-bening butiran air mata mengalir
dan kulit-kulit merinding seraya bergetar
Allah sangat memuji sifat mereka
Sungguh cermin yang sempurna
Sanggupkah kita meneladaninya
semoga Allah selalu membimbing kita
agar hati kita di tautkan bersamanya
melangkah tuk gapai jalan surgaNya
MARHABAN YA ROMADHON MOHON MAAF LAHIR BATIN BUAT SEMUA KELUARGAKU, SAHABAT-SABATKU.
CINTA
Jika anda cinta seseorang karena kekayaan...
bila dia miskin anda akan hilang kecintaan.
Jika anda cinta seseorang karena cantik,
bila dia tua kerepot anda akan hilang kecintaan anda.
Maka,
cintailah seseorang karena Allah,
walaupun dia jatuh miskin anda sentiasa bersama dengannya.
Walaupun di usia tua anda tetap akan romantik bersamanya
SAUM
Selarut kata manja ku dendangkan.... Madah rindu hamba ku lantunkan Dan terus ku lelehkan air mata Hadirnya jiwa dalam penantian Bulan nan suci di ambang pintu Rasa jiwa raga terpaut padanya Jaga diri .... Jangan kau nodai Bersihkan hati dari segala penyakitnya lapar... dahaga... lemas... tahan semua nafsu kita... itulah saum niatkan karena Allah jadikanlah teladan buat anak dan semua keluarga semoga Ramadhon kali ini lebih berisi dan berbobot dari pada romadhon yang lalu...
Rabu, 18 Juli 2012
DIALAH ALLAH
Saat jenuh sulit di akhiri
Ketika kaki tak mampu berdiri
Ketika bibir tak bisa beragumentasi
Ketika jalan keluar tak juga menghampiri
Jika semuanya penolong lari dan tak ada teman berbagi
Ingatlah Allah yang tidak pernah membiarkan kita melangkah sendiri
Dunia ini hanya sekecap
Yang takkan bisa merasakan nikmat ketika sakaratul mau telah Menjemputnya
Ketika badan telah di cabut rasa nikmat sehatnya
Apa yang kau mau....?
Bibir terkunci rapat
Mata tertutup rapat
Telinga tertutup rapat
Siapa yang menenjadi pelindung?
dialah Allah Yang Maha Kasih
CAHAYA HATI
Selamat malam ALL...
malam yang gelap guliat....
pastilah perlu cahaya lampu...
TAPI...
Hati yang selalu mengingat Allah
Selamanya tidak akan membutuhkan obor dan lampu
malam yang larut...
mari kita bermunajah padaNya
agar mendapatkan cahaya hati
CAHAYA HATI
Selamat malam ALL...
malam yang gelap guliat....
pastilah perlu cahaya lampu...
TAPI...
Hati yang selalu mengingat Allah
Selamanya tidak akan membutuhkan obor dan lampu
malam yang larut...
mari kita bermunajah padaNya
agar mendapatkan cahaya hati
malam yang gelap guliat....
pastilah perlu cahaya lampu...
TAPI...
Hati yang selalu mengingat Allah
Selamanya tidak akan membutuhkan obor dan lampu
malam yang larut...
mari kita bermunajah padaNya
agar mendapatkan cahaya hati
DIALAH ALLAH
Saat jenuh sulit di akhiri
Ketika kaki tak mampu berdiri
Ketika bibir tak bisa beragumentasi
Ketika jalan keluar tak juga menghampiri
Jika semuanya penolong lari dan tak ada teman berbagi
Ingatlah Allah yang tidak pernah membiarkan kita melangkah sendiri
Dunia ini hanya sekecap
Yang takkan bisa merasakan nikmat ketika sakaratul mau telah Menjemputnya
Ketika badan telah di cabut rasa nikmat sehatnya
Apa yang kau mau....?
Bibir terkunci rapat
Mata tertutup rapat
Telinga tertutup rapat
Siapa yang menenjadi pelindung?
dialah Allah Yang Maha Kasih
Selasa, 03 Juli 2012
MENUNGGU SENJA
Saat raga dibalut kebahagiaan
Kala jiwa meronta terbungkus hasrat
Kualunkan melodi dalam suka dan bahagia
Yang lama kutanam di sanubari
Di sini kumenanti datang nya lembanyung senja
Namun waktu begitu cepat melaju menyusuri alun yang sepi
lembayung Senja ini kulihat di ujung sana
indah meninggalkan siang yang terik
ku duduk di taman dan gemercik air yang indah
Di sinilah setiap senja tiba
Kududuk menghadap pepohonan yang rindang di bukit
Berharap kau datang memberiku arti akan keagungan dan kekuasaan sang Illahi
Terasa lama jika kita menunggu disana
Setetes embun pun tak tersiasa di dedaunan yang menghijau
Hingga ilalang dipekarangan pun mati dan kering
Seperti pula rambutku yang kian memutih
Tanpa terasa,sejuta senja telah lewat
Menghantar langkahmu yang kini belum kembali.
Hari ini,rupanya ragaku telah lelah
walau jiwaku masih tetap semangat untuk menantimu
Malam ini mengharap malam yang sangat bahagia
Besama kedekatanku di pangkuanMu
Merengek hingga bening air mata membasai pipiku
Yang selalu datang di malam yang sangat bermana
Kala jiwa meronta terbungkus hasrat
Kualunkan melodi dalam suka dan bahagia
Yang lama kutanam di sanubari
Di sini kumenanti datang nya lembanyung senja
Namun waktu begitu cepat melaju menyusuri alun yang sepi
lembayung Senja ini kulihat di ujung sana
indah meninggalkan siang yang terik
ku duduk di taman dan gemercik air yang indah
Di sinilah setiap senja tiba
Kududuk menghadap pepohonan yang rindang di bukit
Berharap kau datang memberiku arti akan keagungan dan kekuasaan sang Illahi
Terasa lama jika kita menunggu disana
Setetes embun pun tak tersiasa di dedaunan yang menghijau
Hingga ilalang dipekarangan pun mati dan kering
Seperti pula rambutku yang kian memutih
Tanpa terasa,sejuta senja telah lewat
Menghantar langkahmu yang kini belum kembali.
Hari ini,rupanya ragaku telah lelah
walau jiwaku masih tetap semangat untuk menantimu
Malam ini mengharap malam yang sangat bahagia
Besama kedekatanku di pangkuanMu
Merengek hingga bening air mata membasai pipiku
Yang selalu datang di malam yang sangat bermana
Langganan:
Postingan (Atom)